Post: MilleaLab: Pendidikan Berbasis VR 

MilleaLab: Pendidikan Berbasis VR 

Konten Pembelajaran seperti Video Game

Kontribusi MilleaLab familiar di kancah pendidikan Indonesia. Bagaimana tidak, sejak 2019 MilleaLab telah menorehkan sejumlah pengakuan dari dalam dan luar negeri, salah satunya sebagai keynote speaker tunggal di BILT UNEVOC – UNESCO beberapa waktu lalu. Pada program itu, MilleaLab menjadi education technology pertama di Indonesia yang diundang UNESCO untuk menjelaskan impact kegunaan Virtual Reality (VR) terhadap pembelajaran.

SHINTA VR, sebagai perusahaan perintis MilleaLab, sangat menyiiapkan produknya dengan baik. Mulai dari riset seperti mempelajari case-study pendidikan di negara-negara maju, hingga mengomparasi dan menyesuaikannya dengan konteks pendidikan di dalam negeri, di Indonesia. Salah satu hasil temuan riset MilleaLab, yaitu masalah pendidikan di Indonesia bisa teratasi melalui pengimplementasian media VR yang meningkatkan daya ketertarikan dan daya ingat peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. 

MilleaLab sebagai Platform Pendidikan berbasis VR

Ketika VR menjadi solusi pendidikan yang membuat peserta didik tertarik, lantas siapa pihak yang berperan membuat konten pembelajarannya? Sementara itu, kita tahu, mayoritas pendidik di Indonesia sangat asing dengan istilah coding atau bahkan teknologi digital lainnya. Oleh sebab itu, SHINTA VR berinovasi melalui MilleaLab sebagai media pembuatan konten pembelajaran berbasis VR yang penggunaannya seperti bermain video game. Sehingga para pendidik tidak perlu khawatir akan kemampuan informatikanya.

Layaknya bermain video game, para pendidik hanya cukup drag and drop beraneka 3D asset yang telah disediakan oleh tim MilleaLab. Anda pernah bermain The Sims? Ya, mirip sekali. Jika 3D asset yang dibutuhkan tidak tersedia, para pendidik dapat secara mudah mengajukan 3D asset sesuai kebutuhan pembelajaran. Dalam hitungan pekan, 3D asset yang diajukan sebagai kebutuhan belajar akan tersedia dan siap digunakan pendidik.

Bagaimana jika device yang dipakai para pendidik tidak memadai untuk pembuatan konten pembelajaran di MilleaLab? Tenang saja, hal tersebut sudah diantisipasi dengan baik oleh tim SHINTA VR dan MilleaLab. Para pendidik tidak perlu khawatir akan pengeluaran tambahan untuk membeli laptop mahal, karena spesfikasi minimum yang dibutuhkan cukup Processor i3 dan RAM 2 GB. Spesifikasi umum device (laptop) yang beredar saat ini.

Para pendidik pun juga tidak perlu khawatir akan ruang penyimpanan pada device yang minim. Karena SHINTA VR menyiapkan MilleaLab sebagai platform yang berkonsep cloud-based. Seluruh file yang berhubungan dengan konten pembelajaran VR MilleaLab akan secara otomatis masuk ke dalam ruang penyimpanan cloud. Upaya-upaya inovatif seperti itulah yang dikerjakan SHINTA VR agar memudahkan para pendidik Indonesia. Oleh karena itu, MilleLab dapat mendorong evolusi pendidikan di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin imersif.

Read Virtual Reality: Between Art and Science

Find Us! @shintavrid and @millealab

Purchase Now! on MilleaLab