Saat sedang asyik bermain video game, pemain antusias dapat dengan mudah lupa akan waktu yang telah dihabiskan. Terutama dalam permainan VR, dimana pengguna dibawa kedalam dunia imersif yang 100% merupakan lingkungan baru dan memerlukan banyak eksplorasi. Para peneliti di UCSC tertarik untuk melakukan penelitian ini dan menemukan bahwa Virtual reality (VR) memang mengubah persepsi pengguna akan waktu.
Dengan segala manfaat penerapan VR di berbagai bidang, teknologi ini terus bekembang dan mengeluarkan inovasi terbaru. Baru-baru ini, Good Times meliput bagaimana para peneliti menggunakan teknologi VR untuk mengkomunikasikan bahaya kenaikan permukaan laut kepada penduduk di Santa Cruz. Selain itu, Game VR juga dapat digunakan untuk terapi fisik atau pendidikan tentang masalah sosial dan politik. Perusahaan realitas virtual lokal seperti Impact Creative membantu perusahaan besar seperti Google, serta lembaga nonprofit seperti Rising International, untuk menyediakan konten yang imersif dan menarik.
Membawa pengguna ke lingkungan baru dan membutuhkan eksplorasi membuat pengguna lupa akan waktu yang telah dihabiskan untuk bermain VR, akan tetapi hal ini juga terkadang membingungkan pengguna. Namun, kondisi psikologis seperti ini belum diteliti lebih lanjut.
“Ini adalah pertama kalinya ada bukti eksperimental bahwa VR memanipulasi persepsi pengguna akan waktu,” kata Grayson Mullen, seorang sarjana di UCSC pada saat penelitian dan penulis utama studi tersebut.
Mullen mendapatkan ide itu saat bermain game VR dan menyadari bahwa dia tidak tahu berapa banyak waktu yang telah berlalu. Ingin menyelidiki pengalaman ini secara ilmiah, ia merancang dan mengkodekan sebuah permainan yang dapat dimainkan oleh para peserta baik dalam realitas virtual maupun pada monitor konvensional. Untuk percobaan, ia merekrut 41 siswa UCSC untuk memainkan permainan dalam kedua format dan meminta mereka untuk berhenti ketika mereka yakin lima menit telah berlalu.
Studi ini menemukan bahwa peserta yang memainkan versi VR dari game pertama kali bermain lebih lama secara signifikan daripada mereka yang memulai di depan layar komputer biasa. Rata-rata, mereka bermain selama 72,6 detik lebih lama, atau 28,5% lebih lama. Mullen menerbitkan hasilnya di Timing & Time Perception pada 3 Mei.
“VR memperkenalkan hal baru yang disebut kehadiran (Presence), atau perasaan bahwa Anda berada di lingkungan yang berbeda dari yang sebenarnya, dan ini tidak pernah benar-benar mungkin sebelumnya”
Nicolas Davidenko, Profesor psikologi di UCSC
“Kompresi persepsi waktu hanyalah salah satu dari banyak aspek dari apa yang bisa terjadi.”
Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan game secara umum dapat memiliki konsekuensi serius, seperti berdampak negatif pada mood atau jam tidur. Studi Mullen menunjukkan bahwa pengembang game VR mungkin perlu ekstra hati-hati dan menyertakan cara untuk mengingatkan pemain tentang berapa banyak waktu yang berlalu.
Namun, kompresi persepsi waktu juga memiliki implikasi positif. VR dapat digunakan sebagai pengalih perhatian selama perawatan medis seperti kemoterapi, misalnya, untuk membuat durasinya terasa lebih pendek.